Foto HDR : menangkap keindahan masjid dengan foto HDR




Saya terinspirasi untuk membuat foto HDR ini dari sebuah blog yang dikelola oleh orang barat yang mengajarkan tentang tutorial bagaimana mengolah sebuah foto HDR. Didalam artikelnya dia mendemontrasikan bagaimana tehnik mengolah foto HDR sebuah ruangan  gereja yang minim cahaya dan gelap . Brilian sekali, dengan tehnik yang digunakan  dia berhasih mengubah foto yang tadinya biasa saja karena kondisi minim cahaya menjadi foto berwarna dan lebih  menarik. Ini kemudian menumbuhkan rasa penasaran saya untuk mencoba menggunakan metode yg diberikan dalam artikel blog tersebut .Namun saya tidak mengolah foto didalam sebuah ruangan gereja , saya mengolah foto ruangan masjid dengan sentuhan saya sendiri.
Saya telah mengunjungi banyak masjid-masjid yang indah dipelbagai kota. Saya takjub dengan kemegahan masjid Al akbar disidoarjo, saya kagum keindahan masjid kubah emas didepok, dan saya terpesona  akan   interior masjid baitusalam dikomplek billymoon Jakarta timur.Tetapi untuk  rencana ini saya hanya  memilih  beberapa masjid yang letaknya masih diarea tempat domilisi saya tinggal saja. Untuk target foto2 saya, Saya memilih masjid al azhar jaka sampurna bekasi, masjid agung jami  bekasi dan masjid Baitussalam komplek billymoon Jakarta timur.
Kendala terbesar yang saya hadapi dalam membuat foto-foto  ini adalah, dikarenakan waktu yang bertepatan saat bulan puasa dimana dibulan tersebut aktifitas didalam masjid menjadi lebih padat dan ramai, maka sulit sekali mengarahkan objek-objek yang saya foto tanpa kehadiran aktifitas manusia. baik aktifitas orang-orang yang sedang beribadah maupun orang yang sekedar beristirahat. Hal yang menjengkelkan adalah saat setting bracketing  kamera sedang memotret gambar  tiba tiba kamera merekam gambar aktifitas manusia yang hadir sehingga gambar menjadi 3 frame yang tidak sama . Akhirnya harus bersabar dan mengulang lagi demi mendapat hasil gambar yang diinginkan.
Saya sadar bahwasanya hasil foto-foto saya ini sebenarnya jauh dari yang ada dalam tutorial blog tersebut baik secara kualitas maupun nilai seni. Namun apa salahnya bila mengaplikasikan sebuah keinginan biarpun keinginan tersebut   adalah hasil dari sebuah ide yang didapat dari orang lain.....




Suatu sore di pantai Marunda


Memasuki kawasan pantai marunda hal yang paling mencolok kita lihat adalah deretan rumah bambu milik para penjual makanan yang letaknya berada persis diatas jalan pembatas  pantai. Bentuk rumahnya disulap layaknya rumah makan  lesehan yang berada di  jalur pantura . namun terkesan jorok dan kumuh.Ada juga jembatan-jembatan bambu yang di ujungnya telah  menunggu perahu wisata yang akan mengantar wisatawan berputar-putar dilepas pantai laut marunda. cukup dengan membayar 5000 rupiah untuk  orang dewasa dan 3000 rupiah untuk anak-anak.
Jangan bandingkan pantai ini dengan tempat wisata pantai lain seperti Ancol, pantai Losari Makasar, atau pantai lainnya yang menjadi tempat tujuan wisata . disini semuanya dikelola oleh warga sekitar . minimnya koordinasi dan pengaturan pihak-pihak terkait, membuat pantai ini jadi terkesan kurang rapi dan tidak terurus .ditambah dengan minimnya kesadaran warga setempat menjaga kebersihan lingkungannya lengkap sudah minus pantai ini. Banyak  bertumpuk sampah hasil kegiatan limbah domestik rumah tangga dan sampah hasil limbah penjual makanan yang berada disekitaran pantai .
disini kita disuguhi pemandangan laut bersama bangkai-bangkai Kapal  tua dan kapal-kapal yang melepas jangkar dikejauhan. ditemani sebongkah kelapa setengah tua yang rasa airnya tidak segar lagi juga sepiring kerang hijau berlada pedas. sambil duduk lesehan digubuk bambu yang disediakan para pedagang   setempat……….semuanya terbayar disini



Foto HDR : Menangkap senja



Foto foto ini adalah hasil foto olah digital menggunakan tenik HDR dari hasil hunting foto yang dilakukan secara solo dibulan april 2014 berlokasi disebuah tambak ikan dikawasan Jakarta Utara. Foto diambil sekitar pukul 17:30 saat matahari mulai tenggelam di garis cakrawala, namun masih menyisakan semburat cahaya jingga nan hangat dan cemerlang . perlu waktu yg tepat dan lokasi yang tepat guna  mendapatkan foto ini  ,dan tentunya ditambah faktor  keberuntungan. Beruntung sore itu cuaca begitu  bersahabat.
Saya menggunakan tehnik bracketing pada tiap foto2 tersebut untuk mendapatkan 3 frame foto yang sama dengan eksposure berbeda. Kemudian  menumpuknya menjadi sebuah  foto dengan menggunakan adobe photoshop CS 3. Mengenai bagaimana tehniknya saya tidak akan menjelaskan disini karena sudah cukup banyak tutorial di blog2 lain baik buku-buku yang mengajarkan tehnik HDR. Hanya setiap orang mempunyai cita rasa yang ber beda guna mendapatkansebuah foto HDR. Saya sendiri lebih banyak bermain di shadow/ highlight, macth colour dan sedikit curve.
Saya tiba dilokasi  tersebut dua jam sebelumnya . dengan kesabaran dan ketekunan demi mendapatkan gambar yang bagus saya meneliti dan mengamati mana2 tempat yang cocok dan angle yang tepat  untuk  mendapat kan sebuah frame komposisi  foto yang bagus. Saya juga mesti adu kesabaran dan ketekunan layaknya beberapa pemancing ikan penduduk setempat .berkali kali saya harus pindah dan mencari tempat yang baru saat komposisi foto saya diganggu oleh kehadiran para pemancing yang dengan tidak punya rasa bersalah ada dalam jangkauan bidikan komposisi  foto saya. Saya ingin membuat sebuah konsep foto yang menggambarkan suasana senja nan tenang , disebuah tempat di dunia antah berantah nan sepi dan tak terjangkau .Jadi saya tidak menginginkan kehadiran manusia  dalam hasil foto saya nanti.Susahnya tidak ada hak buat  saya dan mengeluh kepada mereka apa lagi sampai-sampai musti menghalau mereka untuk pergi. Sebab  Tujuan kami adalah  sama : sama-sama mencari sebuah  kepuasan hobi dengan harapan hasil akhir yang menggembirakan. Para pemancing mengharap tangkapan ikan yang banyak  saya mengharapkan gambar-gambar yang bagus. Dunia yang cukup adil dan fair .
Saya Berterima kasih kepada theo yang sudah  menunjukan tempat yang  luar biasa tersebut ,Tanpa dia mungkin saya tidak akan pernah sampai kesana . menjadi saksi dari detik demi detik sebuah fenomena bergantinya hari demi hari dari sore  menjelang malam. Mengamati dengan  syahdu  takkala langit senja menjingga keemasan bergulir  berubah menjadi  gelap. fenomena ini sebenarnya terabaikan setiap hari .Namun disini tidak.
 Saya juga berterima kasih kepada theo atas dorongannya yang mematik  motivasi  saya untuk terus berkarya demi menghasilkan banyak foto-foto lagi  setelah sekian lama kamera DSLR dan lensa saya terbengkalai di dalam dry box.
Tak ada hal yang paling menggembirakan selain saat menunggu bidikan lensa kamera ketika menangkap gambar disaat moment dan tempat yang tepat. Sama halnya dengan para  pemancing yang tertawa dan jumawa mengangkat joran pancingnya ketika ikan besar memakan umpannya. Saya melihat kegairahan hidup saat itu .