Suatu sore di pantai Marunda


Memasuki kawasan pantai marunda hal yang paling mencolok kita lihat adalah deretan rumah bambu milik para penjual makanan yang letaknya berada persis diatas jalan pembatas  pantai. Bentuk rumahnya disulap layaknya rumah makan  lesehan yang berada di  jalur pantura . namun terkesan jorok dan kumuh.Ada juga jembatan-jembatan bambu yang di ujungnya telah  menunggu perahu wisata yang akan mengantar wisatawan berputar-putar dilepas pantai laut marunda. cukup dengan membayar 5000 rupiah untuk  orang dewasa dan 3000 rupiah untuk anak-anak.
Jangan bandingkan pantai ini dengan tempat wisata pantai lain seperti Ancol, pantai Losari Makasar, atau pantai lainnya yang menjadi tempat tujuan wisata . disini semuanya dikelola oleh warga sekitar . minimnya koordinasi dan pengaturan pihak-pihak terkait, membuat pantai ini jadi terkesan kurang rapi dan tidak terurus .ditambah dengan minimnya kesadaran warga setempat menjaga kebersihan lingkungannya lengkap sudah minus pantai ini. Banyak  bertumpuk sampah hasil kegiatan limbah domestik rumah tangga dan sampah hasil limbah penjual makanan yang berada disekitaran pantai .
disini kita disuguhi pemandangan laut bersama bangkai-bangkai Kapal  tua dan kapal-kapal yang melepas jangkar dikejauhan. ditemani sebongkah kelapa setengah tua yang rasa airnya tidak segar lagi juga sepiring kerang hijau berlada pedas. sambil duduk lesehan digubuk bambu yang disediakan para pedagang   setempat……….semuanya terbayar disini



0 Response to "Suatu sore di pantai Marunda "

Posting Komentar