Menyambangi Kanal Banjir Timur




Bu Eni menyambut saya antusias.Ditawarkannya minuman apa yang hendak saya minum.saya cukup menyebutkan salah satu merk minuman kopi susu sachet favorit saya lalu duduk diatas tikar kosong yang  tergeletak diatas rumput taman kota kanal banjir timur. Beberapa saat kemudian Bu Eni datang menghampiri saya dan  menyodorkan minuman kopi susu yang saya pesan tadi dengan menggunakan gelas plastic bekas air mineral kemasan.Bu Eni sadar benar,bahwa tiap  pengunjung taman kota yang datang menyambangi lapak dagangannya merupakan  sasaran potensi yang akan menambah pundi-pundi rejekinya.
Malam itu sekitar jam 9 malam, masih ada selusin penjual minuman seperti Bu Eni yang masih bertahan berjualan diarea sepanjang Taman kota Kanal banjir  timur. Jika sore hari jumlah mereka berkali lipat dengan dagangan yang lebih bervariasi. Atas keberkahan itu bu Eni bersyukur ,karena dengan hanya bermodalkan gerobak yang dia bawa dari kontrakan tempat dia tinggal,dia bisa mencari tambahan pendapatan yang akan  meringankan beban suami. Biasanya pelanggannya adalah pasangan muda-mudi yang sedang memadu kasih,kelas pekerja yang sekedar mampir untuk melepas penat ,dan memang pengunjung yang dengan sengaja ingin datang ke taman kanal banjir timur guna menikmati suasana malamnya yang tenang.Jika malam minggu dan hari-hari libur Jumlah pengunjung taman  benar-benar membludak.
akibat minimnya kesadaran warga beberapa titik di area kanal banjir timur 
mengalami beberapa kerusakan yang cukup parah

Beberapa muda-mudi menggunakan bangku taman untuk memadu kasih

Biarpun percanangan pembangunan pencegah banjir Jakarta ini telah dipikirkan semenjak lebih dari 30 tahun lalu, namun pembangunan fisik kanal banjir timur itu sendiri baru bisa dilaksanakan pada tahun 2003 dibawah pemerintahan  presiden Megawati . Pendanaan yang serat dan sulit harus membuat proyek raksana ini terkendala dan melewati beberapa tahapan.Dulu pemerintah hanya menyanggupi anggaran 60 milyar rupiah pertahun saja untuk realisasi proyek absisius ini .Yang membuat beberapa pelaksana pembangunan skeptic dan melihat suram  terhadap prospek kanal banjir timur.Ada yang sampai-sampai menyebut proyek ini takkan selesai bahkan sampai lewat  lebaran kucing”. Namun akibat banjir besar yang melanda Jakarta tahun 2007 membuat pemerintah pusat sadar  bahwa proyek pembangunan Kanal banjir Jakarta adalah merupakan sesuatu hal yang  mendesak dan darurat. Maka mulai digenjotlah proyek pembangunan Kanal raksasa ini yang pembangunannya di mulai dari kawasan kebun nanas Jakarta timur hingga berakhir di pantai Marunda Jakarta utara.
Setelah melewati proses pembebasan lahan yang alot dan berbelit-belit, pembangunan kanal banjir timur ini akhirnya selesai. setidaknya kanal ini melintasi  11 kelurahan di Jakarta timur dan 2 kelurahan dijakarta utara dengan panjang kanal sekitar  23,5 km . total biaya yang dihabiskan sekitar 5 Trilyun rupiah.
Mengenai mekanisme untuk pencegahan terhadap banjir,Kanal banjir ini  adalah dengan menampung debit air dari 5 sungai yang membelah kawasan timur Jakarta lalu mengalirkannya melewati wilayah luar kota dan  membuangnya kelaut Jakarta. 5 sungai tersebut adalah sungai cakung,sungai sunter,sungai ciliwung,sungai jati kramat dan sungai cipinang.
Konon biarpun banjir jakarta tahun 2013 kemarin lebih besar dari banjir Jakarta tahun 2007, bila  tidak ada kanal banjir timur  mungkin keadaan banjir jakarta tahun 2013 akan lebih dasyat dan lebih mengerikan lagi. Para pengamat mengatakan daya pencegahan kanal banjir terhadap banjir Jakarta telah meredam 30% dari banjir jakarta kemarin .
Selain dibangun menjadi pusat pengendalian banjir, Kanal banjir timur juga dirancang menjadi tempat ruang public yang berpotensi sebagai tempat rekreasi, tempat berolah raga dan pusat ekonomi masyarakat setempat .Dibeberapa titik dibangun taman kota yang fasilitasnya begitu  memadai  dengan dilengkapi wahana untuk bermain anak-anak ,bangku-bangku taman untuk bersantai dan fasilitas penyembuhan reumatik yang membuat  kawasan ini menjadi  tempat  yang tidak pernah sepi di kunjungi masyarakat.  membuka peluang usaha untuk orang-orang seperti bu Eti dan warga lain untuk berjualan di sepanjang kawasan kanal banjir  timur. Biarpun terkadang mesti kucing-kucingan dengan petugas namun ada saja luas celah yang bisa digunakan sebagai tempat meraup rejeki disini.bagi petugas  berwenang  Tidaklah  mungkin menunggui area seluas dan sepanjang seperti Kanal banjir timur setiap saat.
 sayangnya akibat  kesadaran masyarakat yang masih kurang dinegeri ini membuat kawasan yang seharusnya jadi kebanggaan publik ini tidak luput dari aksi vandalism dari orang-orang tidak bertanggung jawab.Dibeberapa area lampu-lampu taman yang berguna sebagai penerangan dan mempercantik taman mulai rusak dan tak berfungsi lagi , sebagian hilang entah kemana, dicuri atau memang sengaja dipecahkan. aksi corat-coret yang merusak keindahan taman juga terjadi  dimana-mana.Para pengunjung dan pedagang juga seperti saling berlomba untuk membuang sampah secara sembarangan membuat kawasan ini menjadi kumuh dan kotor.Terkadang ada juga orang yang sampai hati merusak pohon-pohon dan tanaman yang ada didalam taman .Jika hal tersebut terus berlanjut  maka tidak mungkin keindahan kawasan ini akan hilang tidak dalam beberapa waktu yang lama lagi.
Memang tidak mudah  menjaga dan merawat taman kota dan tempat yang maha luas serta panjang seperti Kanal banjir timur ini..Tapi Jikasemua dilakukan secara bertanggung jawab dan punya rasa memiliki yang kuat bukan tidak mungkin keindahan taman  ini akan terus terpelihara.Setidaknya jangan sampai anggaran dana yang sangat besar yang dikeluarkan dari uang rakyat untuk membangun tempat ini tidak keluar secara sia-sia.

Maka dari itu dimulai diri kita: Marilah kita sayangi dan kita area yang menjadi kebanggaan milik kita ini.

0 Response to "Menyambangi Kanal Banjir Timur "

Posting Komentar