Bekasi : harapan dan permasalahannya




                          
       
                                 







Beberapa waktu lalu ramai menjadi perbincangan hangat dipelbagai jejaring sosial sperti twitter,path,dan google+ berupa gambar meme dan ciutan status yang ditujukan untuk mengolok-olok kota Bekasi.Tak ada yang tahu pasti apa penyebabnya hingga kota yang berbatasan langsung disebelah timur Jakarta itu digambarkan sebagai tempat yang jauh , udik ,terpencil,terbelakang  dan tidak ada dalam peta. salah satu gambar meme itu menceritakan sebuah cuplikan adegan film Armageddon tentang misi awak pesawat ruang angkasa yang akan berangkat menuju asteroid yang hendak menumbuk bumi. Namun kemudian dipelesetkan misi tersebut akan menuju Bekasi.

Meski itu hanya lelucon belaka namun tak pelak membuat walikota bekasi Rahmat Effendi berang.Dalam sebuah apel pagi PNS yang lebih panjang dari biasanya , orang nomor satu dikota Bekasi itu menekankan jajarannya agar lelucon yang sedang ramai jadi perbincangan didunia maya itu di jadikan sebagai cambuk bawahannya agar  lebih giat bekerja lagi membangun Bekasi. Kemudian direspon melalui kampanye dunia maya tandingan melalui akun twitter resmi pemerintah kota dengan slogan savebekasi  untuk menularkan semangat bangganya akan Bekasi. Salah satu pembelaan dari  tulisan onliner adalah lelucon dialog antara pembela bekasi dan pembully Bekasi :
 Pembully Bekasi: “ Bekasi ? jauh amat ya?..
Pembela Bekasi : “ Jauhan muka lu !..........
Namun Diluar semua  olok-olok itu ,sebagai  salah satu kota penyangga ibu kota Bekasi terus berkembang. Ekonomi terus tumbuh dan investasi mengalir deras. sebuah survey media Warta Ekomomi menobatkan Bekasi sebagai kota terkaya ke 23 diIndonesia. Diperkirakan ada sekitar 245 ekspatriat   dari 111 perusahaan yang memperkerjakan mereka. Kelas menengah juga terus tumbuh pesat yang membuat kebutuhan akan real estate,apartemen,rumah sakit bertaraf internasional ,sekolah Internasional dan Mall menjamur seperti cendawan dimusim hujan.Dalam beberapa tahun kedepan bekasi diprediksi akan menyandang title sebagai kota metropolitan.
Namun kemudian pertanyaannya apakah Bekasi siap dengan predikat itu ?.....
Tentu saja masih bejibun pekerjaan rumah yang harus dibenahi.Kabar baiknya  dengan angka APBD yang terus meningkat dari tahun ketahun menjadi sekitar 4,6 Trilyun ditahun 2014 tentu menjadi  pekerjaan pembangunan banyak terbantu.Infrastruktur dan sarana umum lain sebagai penunjang laju pertumbuhan ekonomi dan berguna untuk kepentingan masyarakat adalah prioritas yang tak bisa ditawar-tawar lagi .tapi  kabar buruknya dilihat postur belanja daerah yang hampir separuh dikeluarkan hanya untuk belanja pegawai membuat arah pembangunan nampaknya akan berat. Jika trend tersebut tidak segera diubah maka tidak menutup kemungkinan Bekasi hanya akan menyia-nyiakan kesempatan emaasnya. Kue anggaran besar yang terserap sedikit untuk pembangunan fisik kota dan minim faedahnya untuk kepentingan masyarakat tentu akan menjegal laju pertumbuhan  ekonomi.Menyebabkan beberapa infrastruktur dan sarana untuk kepentingan masyarakat terbengkalai. Maka tidak mengherankan bila kemudian muncul olok-olok di berbagai jejaring media social yang menyebutkan bahwa Bekasi seolah letaknya  sangat jauh dari Jakarta dikarenakan buruknya Infrastrukturnya.

Banjir
Sama seperti wilayah dejabotabek lain banjir merupakan musuh legendaries yang dihadapi oleh Bekasi.Setiap tahun bencana tahunan ini hampir melanda diberbagai kawasan.Menurut data yang dikeluarkan pemerintah daerah ada sekitar 32 titik banjir yang telah dipetakan dengan jumlah terbanyak titik banjir berada dikecamatan Jatiasih.Pemicunya adalah luapan air sungai dan buruknya drainase.Disaat musim hujan sungai Bekasi dan sungai cakung adalah yang paling bertanggung jawab terhadap bencana tersebut.
Belajar dari kasus banjir besar yang melanda tahun 2014 pemerintah daerah menganggarkan dana 100 milyar untuk membangun beberapa waduk seperti waduk pengasinan dan beberpa waduk lain yang diharapkan berfungsi  mengurangi banjir .Begitu juga dengan upaya untuk membuat sodetan yang dihubungkan menuju banjir kanal timur. 

                      



Macet
Kemacetan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Bekasi.Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya bisa dibayangkan bahwa kota Bekasi semakin menjadi kota yang sibuk. Diperkirakan ada sekitar 1,2 juta kendaraan yang beredar diBekasi dan  membuat titik-titik kemacetan baru.Untuk menjawab tantangan itu pemerintah kota mengalokasikan anggaran 509 milyar untuk membangun akses jalan alternative  sepanjang 24 kilometer pada tahun 2014 tersebar di 12 kecamatan.Diharapkan pembangunan jalan alternative tersebut dapat meredam kemacetan yang melanda kota Bekasi.Sayangnya tak ada perubahan yang berarti akan system tranformasi massal selama beberapa tahun kebelakang.Padahal angkutan perkotaan adalah salah satu penyumbang kemacetan dibeberapa ruas jalan-jalan  diBekasi.Masyarakat juga harus bersabar karena pembangunan MTR dan TransJakarta dikawasan selatan yang akan mengintegrasikan antara  kota Bekasi dengan Jakarta baru sebatas wacana yang mungkin realisasinya baru terwujud beberapa tahun kedepan.
Sampah
Dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa pasti kota bekasi menghasilkan sampah yang sangat banyak.Setiap hari sekitar 7.500 ton sampah dihasilkan dari rumah tangga dan industry.Sampah sampah tersebut kemudian dikelola dengan cara pengumpulan sampah dari sumbernya lalu diangkat menggunakan truk-truk sampah menuju TPA diBantar gebang untuk diproses dengan pembakaran sebagian sampah di incerator.
sayangnya minimnya anggaran untuk pekerjaan itu membuat proses pengolahan sampah menjadi sulit.Pemerintah Jakarta memang telah memberikan sumbangan yang cukup besar untuk masalah ini. Namun akibat banyaknya sampah yang dikirim kebantar Gebang setiap hari menyebabkan pemerintah daerah kuwalahan menanganinya. Di 4 titik lokasi  TPA sumur batu tumpukan sampah yang melebihi kapasitas daya tamping tempat pembuangan sampah menjadikan pemandangan gunungan sampah yang menimbulkan masalah-msalah baru.Pencemaran air tanah dan udara disekeliling kawasan pembuangan akhir menjadi hal yang sering dikeluhkan penduduk setempat.
Dengan kejadian itu kemudian diupayakan pengolahan cara pengolahan sampah dengan metode cara mengolah sampah mulai dari sumbernya untuk mengurangi 30%-40% sampah yang dibuang ke TPA.

Ruang hijau
Selain pembangunan infrastruktur seperti jalan raya,jembatan,gedung pusat kesenian,dan gedung pusat olah raga, kebutuhan akan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) merupakan hal yang juga penting.mengingat fungsi akan ruang hijau bagi masyarakat bukan sebatas sebagai keseimbangan ekosistem dan tujuan lingkungan saja,namun bisa berfungsi  sebagai ruang interaksi masyarakat dan tempat rekreasi.
Saat ini pemerintah daerah Bekasi baru dapat  memenuhi kebutuhan tersebut 15% saja dari 30% ruang terbuka yang menjadi ideal dari sebuah kota. Dengan postur pembagian 10 % dipenuhi oleh masyarakat dan pengembang perumahan setempat serta 20% dilakukan oleh pemerintah daerah.Namun anggaran menjadi alasan klasik demi wujudnya kebutuhan ruang terbuka hijau. pemerintah daerah hanya menganggarkan 1 milyar saja dari setiap APBD untuk pemeliharaan taman dan jalur hijau.Maka tidak usah heran jika tidak ditemukan taman atau ruang terbuka hijau yang standarnya sebaik taman suropati dan taman-taman lainnya  dijakarta dengan fasilitas mempuni seperti internet gratis.
Kriminalitas
Keamanan juga salah satu instrument penting dari denyut nadi kota yang sangat dibutuhkan setiap warga.Tingginya kepadatan penduduk akan menimbulkan daya saing antar warga yang sengit. ditambah kebutuhan hidup yang semakin tinggi tidak heran memicu angka kriminalitas yang tinggi.Dari mulai kejahatan biasa berupa perkelahian antar kampung ,perselisihan antar suku , kasus perampokan dan juga  terorisme pernah terjadi disini. maka tidak heran jika kemudian kriminalitas menjadi salah satu momok yang  menakutkan warga Bekasi. Biarpun trendnya menunjukan angka penurunan yang sangat besar ditahun 2011 namun angka kriminalitas sebenarnya masih berada dititik yang meresahkan.Menurut data yang dikeluarkan kepolisian resort  Bekasi, setidaknya terjadi kejahatan setiap 6 jam sekali diwilayah Bekasi pada tahun 2013. 


                        

                          
Warga bekasi memang telah melewati masa-masa sulit. Dari mulai banjir dan buruknya sarana sebagai penunjang kegiatan sehari-hari menyebabkan semua berjalan tidak mudah. Namun bagaimanapun Bekasi tetap memberikan prospek yang cerah. Setiap hari setidaknya ada pendatang baru yang tinggal dibekasi. Maka tidak mungkin dengan kerja keras dan pembangun yang terarah menjadikan Bekasi sebagai pintu gerbang ibukota yang gemilang. Bukan kota yang tidak ada dalam peta. 
Semuanya membutuhkan kerja sama yang baik antara warga kota dan pemerintah daerah.

0 Response to "Bekasi : harapan dan permasalahannya"

Posting Komentar